Pemain Bola Terbaik Dunia Menurut Fifa
Johan Cruyff (Belanda)
Johan Cruyff, seperti Platini, bermain sebelum era penghargaan FIFA, namun tetap dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa. Pemain Belanda ini revolusioner dalam permainannya, memperkenalkan konsep "Total Football" bersama timnas Belanda dan Ajax Amsterdam.
Cruyff memenangkan Ballon d'Or tiga kali dan memimpin Belanda ke final Piala Dunia 1974. Pengaruhnya terhadap taktik dan filosofi sepak bola modern tidak terbantahkan, menjadikannya salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah olahraga ini.
Daftar pemenang wanita
Pemenang berdasarkan negara
Daftar pemenang dikategorikan menurut kebangsaan pemain (bukan kebangsaan klubnya).
Diego Maradona (Argentina)
Diego Maradona, meskipun tidak pernah memenangkan penghargaan FIFA karena era bermainnya, tetap diakui sebagai salah satu pemain terbaik dunia sepanjang masa. Pemain Argentina ini terkenal dengan keterampilan dribbling yang luar biasa, kreativitas, dan kemampuan untuk mengubah jalannya pertandingan.
Maradona memimpin Argentina menjuarai Piala Dunia 1986 dengan penampilan yang legendaris. Prestasinya bersama Napoli, membawa klub Italia itu memenangkan gelar Serie A, juga tak terlupakan dalam sejarah sepak bola.
Pelé, meskipun bermain jauh sebelum era penghargaan FIFA, tetap dianggap oleh banyak orang sebagai pemain terbaik dunia sepanjang masa. Penyerang Brasil ini memenangkan tiga Piala Dunia (1958, 1962, 1970) dan mencetak lebih dari 1000 gol dalam karirnya. Kemampuan teknis, atletisisme, dan instingnya yang luar biasa dalam mencetak gol membuatnya menjadi ikon sepak bola global.
Pengaruh Pelé terhadap popularitas sepak bola di seluruh dunia tidak terbantahkan, menjadikannya salah satu atlet paling terkenal dalam sejarah olahraga.
Daftar pemain terbaik dunia sepanjang masa menurut FIFA ini mencerminkan evolusi olahraga sepak bola selama beberapa dekade. Setiap pemain membawa keunikan dan bakat luar biasa mereka ke lapangan, membentuk cara kita melihat dan menghargai permainan ini.
Meskipun beberapa pemain legenda seperti Platini, Cruyff, Maradona, dan Pelé tidak pernah secara resmi menerima penghargaan FIFA karena era mereka, kontribusi mereka terhadap sepak bola tetap diakui dan dihormati oleh komunitas sepak bola global.
Halaman ini berisi artikel tentang penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA yang saat ini hanya diberikan untuk pemain wanita saja, sebelumnya juga diberikan kepada pemain pria. Untuk penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA terbaru untuk pemain pria, lihat
Pemain Terbaik Dunia FIFA (bahasa Inggris: FIFA World Player of the Year) merupakan penghargaan sepak bola yang diberikan kepada pemain yang terpilih sebagai yang terbaik di dunia oleh pelatih dan kapten tim internasional. Penghargaan ini mulai dianugerahkan pada tahun 1991 sebagai penghargaan untuk pemain pria terbaik di dunia. Pemilihan dilakukan dalam sistem voting berdasarkan voting posisi, setiap pelatih memiliki tiga suara, bernilai lima poin, tiga poin dan satu poin, dan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah poin.
Para pemain Brasil yang berbasis di Eropa telah mendominasi penghargaan, memenangkan 8 dari 18 kali penganugerahan, negara kedua terbanyak Prancis, yang menang tiga kali. Dalam hal jumlah pemain yang telah menerima penghargaan, Brasil memimpin dengan lima paghargaan, diikuti oleh Italia dan Portugal dengan masing-masing dua kali.[1][2]
Pemenang termuda penghargaan ini adalah Ronaldo, yang memenangkannya pada usia 20 pada tahun 1996.[3] Ia memenangkannya lagi pada tahun 1997 dan 2002. Baik Ronaldo dan Ronaldinho menang dua kali berturut-turut. Ronaldo dan Zinedine Zidane memenangkan penghargaan ini tiga kali. Pemenang tertua adalah Fabio Cannavaro, yang berusia 33 tahun ketika ia memenangkan penghargaan ini pada tahun 2006.[4]
Pada tahun 2010, Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan Ballon d'Or–nya France Football digabung dan pemain pria terbaik di dunia sejak saat itu dianugerahi penghargaan FIFA Ballon d'Or setiap tahunnya.[5]
Sebuah penghargaan terhadap pemain perempuan ditambahkan pada tahun 2001. Penghargaan perempuan memiliki pemenang individual lebih sedikit. Sejauh ini, hanya lima pemain yang telah memenangkan penghargaan. Hanya pemenang tahun 2011 Homare Sawa dan pemenang tahun 2012 Abby Wambach yang hanya memenangkan satu penghargaan ini. Marta telah menang lima kali berturut-turut, Birgit Prinz menang tiga kali berturut-turut, dan Mia Hamm menang dua kali berturut-turut. Pemenang tertua adalah Sawa, yang berusia 33 ketika dia memenangkannya pada tahun 2011. Pemenang termuda adalah Marta, yang menang pada tahun 2006 pada usia 20.
Lionel Messi (Inter Miami)
Messi tidak bisa dikesampingkan dari puncak. Meski tidak dapat disangkal bahwa Messi telah berevolusi, seiring bertambahnya usia dan sedikit kehilangan kecepatannya, tapi kecerdasan, serta manipulasi sepak bolanya tetaplah masih kuat. Messi terus mendominasi permainan, baik itu secara halus maupun eksplisit (untuk klub dan negaranya). Penampilannya secara langsung menginspirasi Argentina dalam meraih trofi Copa America dan Piala Dunia, yang juga mengubah tim terbawah MLS, Inter Miami, menjadi finalis piala dalam waktu satu bulan.
Masa Messi di puncak permainan sepak bola mungkin akan segera berakhir, dengan kesuksesan dan kekuatan pemain yang dijuluki 'La Pulga' itu, kehebatannya sudah tak terbantahkan.
Daftar Pemain Bola Terbaik Dunia 2023
Menurut laman Radio Times, berikut adalah peringkat pemain bola terbaik di dunia dikutip (16/11/2023):
Kriteria Penilaian Pemain Bola Terbaik
Menilai siapa yang layak dianggap sebagai pemain bola terbaik dunia adalah tugas yang rumit dan subjektif.
Namun, ada beberapa kriteria umum yang sering digunakan untuk mengevaluasi keunggulan seorang pemain dalam dunia sepak bola. Berikut adalah beberapa kriteria utama yang sering dipertimbangkan,
Keahlian teknis mencakup kemampuan menguasai bola, teknik drible, kontrol bola, dan tendangan.
Pemain yang dianggap terbaik seringkali memiliki keterampilan teknis yang luar biasa, yang memungkinkan mereka untuk mengatasi lawan-lawan mereka dengan mudah dan menciptakan peluang gol yang berharga.
Selain kemampuan individu, kontribusi terhadap tim juga menjadi faktor penting dalam menilai pemain bola terbaik.
Pemain yang mampu mempengaruhi hasil pertandingan dan membawa timnya menuju kemenangan sering kali dianggap sebagai yang terbaik. Ini bisa meliputi penciptaan gol, memberikan assist, atau memainkan peran penting dalam pertahanan tim.
Prestasi individu, seperti memenangkan penghargaan individu (misalnya Ballon d’Or. Menjadi pencetak gol terbanyak dalam kompetisi tertentu, atau memenangkan gelar top skor, sering digunakan sebagai ukuran dalam menilai pemain bola terbaik. Prestasi individu ini mencerminkan dominasi dan keunggulan seorang pemain dalam olahraga ini.
Konsistensi dalam performa juga merupakan faktor penting. Pemain yang mampu mempertahankan tingkat performa tinggi secara konsisten selama beberapa musim atau bahkan bertahun-tahun sering dianggap sebagai yang terbaik. Kemampuan untuk tetap tampil baik di berbagai situasi dan kompetisi menunjukkan kualitas sejati seorang pemain.
Pengaruh seorang pemain di lapangan juga harus dipertimbangkan. Pemain yang mampu mempengaruhi permainan dengan kehadiran dan kontribusinya, bahkan di luar statistik, sering kali dianggap sebagai yang terbaik.
Kemampuan untuk memotivasi rekan setim, memimpin dengan contoh, dan membuat perbedaan di momen penting adalah ciri khas dari pemain bola terbaik.
Kepemimpinan juga merupakan faktor penting dalam menilai pemain bola terbaik. Kemampuan untuk memimpin tim, menginspirasi rekan setim, dan membuat keputusan yang tepat di lapangan adalah kualitas yang sangat dihargai dalam sepak bola.
Pemain yang memiliki kepemimpinan yang kuat sering dianggap sebagai teladan dan model bagi rekan setim dan penggemar.
Keberhasilan tim juga harus dipertimbangkan dalam menilai seorang pemain. Pemain yang telah membantu timnya meraih gelar dan trofi besar, seperti liga domestik, Liga Champions, atau Piala Dunia, sering kali dianggap sebagai yang terbaik. Kemampuan untuk berkontribusi pada kesuksesan tim adalah tanda dari pemain yang benar-benar istimewa.
Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria ini, para pengamat dan penggemar sepak bola dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang siapa yang layak dianggap sebagai pemain bola terbaik dunia.
Meskipun penilaian ini tetap subjektif, mempertimbangkan berbagai aspek dari kemampuan dan kontribusi seorang pemain dapat membantu membentuk pandangan yang lebih terinformasi dan adil.
Baca juga : Ketahui Manfaat Penting Renang Bagi Kesehatan
Tentu saja untuk menjadi seorang pemain bola terkenal dunia dibutuhkan kerja keras dan latihan yang intens. Selain dua hal ini, perlengkapan penunjang saat bermain di lapangan juga sama pentingnya, seperti pemilihan sepatu yang ideal sehingga meningkatkan performa saat bermain.
PUMA Ultra Match akan menjadi pendamping terbaik buat ZALORAns untuk bermain di atas lapangan hijau. Sepatu ini cenderung ringan dengan material yang mampu meningkatkan performa pengguna saat bermain di lapangan.
Bagi kamu yang ingin melihat koleksi lengkap dari produk sepatu bola, bisa langsung ke website ZALORA Indonesia. Selain barang dijamin original, juga ada penawaran eksklusif setiap harinya.
Kylian Mbappe (PSG)
Mbappé merupakan pemain yang terkenal dalam Liga Champions dan Liga Premier. Hat-tricknya di final Piala Dunia akan menjadi legenda, karena menjadi penampilan luar biasa dari pemain terkenal.
Mbappé dianggap sebagai salah satu pesepakbola tercepat di lapangan, dengan jangkauan tembakan tendangan yang apik.
Pasalnya, dia bisa menendang bola sambil berlari, bisa melakukan tembakan rendah ke sudut, serta menggiring bola tinggi-tinggi kemudian melesatkannya ke atas gawang.
Pemenang berdasarkan klub
*Pemain adalah anggota klub untuk paruh kedua tahun kalender (Paruh pertama musim baru - Agustus hingga Desember) **Pemain adalah anggota klub untuk paruh pertama tahun kalender (Paruh kedua musim - Januari hingga Mei) ***Pemain pensiun ditengah jalan tahun kalender jadi ia adalah anggota klub hanya untuk paruh pertama tahun kalender (Paruh kedua musim - Januari hingga Mei)